KISAH INSPIRATIF "KEAJAIBAN DI PEKAN BARU"
Kulihat jam tangan menunjukan pukul 17.00 pada saat semua acara training The7Awareness di PLN UIP3 BS Pekanbaru, setelah GM PLN UIP3BS menutup acara yaitu Bapak Dispriansyah, maka kegiatan selama 4 hari di Pekanbaru telah berkhir , sejak hari senin tanggal 10 Oktober membersamai para peserta 2 angkatan dalam kelas Capacity Building The7Awareness.
"Ayoo Pak, pesawat kita jam 19.30 Wib" Mas Rosyidi Mengingatkan untuk segera melaju ke Bandara. Sebenarnya tim dari Jakarta (Naqoy Center) sudah memberitahu bahwa penerbangan ke Jakarta dipindah dari sebelumnya pukul 19.30 menjadi 18.00 wib. Tim teknis saya sendiri sudah menghubungi (Ibu Yuli) memastikan ke pihak bandara dan pesawat tentang hal ini, karena belum ada konfirmasi ulang maka akhirnya kita putuskan berangkat langsung ke Bandara Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Perjalanan dari Kantor PLN UIP 3 BS Pekanbaru yang semestinya bisa ditempuh hanya 10-20 menit ternyata bisa hampir kurang lebih 1 jam. Tepat pukul 17.55 saya dan tim (Mas Rosyid, Mas Hasan, Bu Yuli) sampai di Bandara.
"Coach, penerbangan yang malam dibatalkan" katanya melihat layar informasi di Bandara. Kami semua melihat tidak ada lagi penerbangan hari ini kecuali yang jam 18.00 Wib. Mendadak wajah kami terlihat kaget dan sedikit bingung, karena penerbangan ternyata tepat jam 18.00. artinya kita semua tertinggal !.
Sebelum pikiran menguasai diri kita secara buruk, saya mengajak tim untuk jalan cepat membawa koper dan tas menuju cek in bandara, ternyata semuanya mengatakan penerbangan sudah ditutup. Saya dan tim The7Awareness terus menata diri dengan keyakinan positif bawwa selalu ada keajaiban bagi orang -orang yakin.
Ternyata, pesawat masih menunggu 4 penumpang yaitu saya, Rosyidi, Hasan dan Yuli. Akhirnya durasi 5 menit kami semua sudah ada di badan pesawat, karena duduknya tersebar, sebelah saya bertanya "pesawat ini sudah final call loh mas, kok bisa yah pesawat menunggu? katanya. Dirinya melanjutkan pertanyaan " ada amalan apa yah?" katanya. Saya menjawab dengan jelas "3 S dan 1 jam Silence", dirinya semakin penasaran lalu perjalananpun terus berjalan sampai ke Jakarta.
