Post Page Advertisement [Top]

ArtikelHeader

ASRAMA AN NAQOYAH BAGI MAHASISWA-MAHASISWI YANG SIAP MENGHADAPI DUNIA KERJA


Melansir Euro News, banyak dari mereka yang baru lulus kuliah susah mendapatkan pekerjaan dan sulit menyesuaikan diri dengan dunia kerja. Menurut laporan terbaru Intelligent, platform konsultasi pendidikan dan karier, banyak perusahaan ragu mempekerjakan Gen Z. Laporan tersebut, yang didasarkan pada survei terhadap hampir 1.000 manajer perekrutan, menemukan bahwa satu dari enam perusahaan enggan merekrut pekerja Gen Z. Alasan utamanya karena reputasi mereka yang merasa hebat dan mudah tersinggung.

Selain itu, Gen Z (yang lahir tahun 1997 hingga awal tahun 2010-an), dianggap tidak memiliki etos kerja yang kuat, kesulitan berkomunikasi, tidak menangani feedback dengan baik, dan secara umum tidak siap menghadapi tuntutan dunia kerja. Holly Schroth, dosen senior di Haas School of Business di University of California, Berkeley, menjelaskan bahwa fokus Gen Z adalah kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan daya saing mereka di kampus daripada mendapatkan pengalaman kerja. Hal inilah yang menyebabkan mereka kesulitan di dunia profesional.

"Mereka (Gen Z) tidak mengetahui keterampilan dasar untuk berinteraksi sosial dengan pelanggan, klien, dan rekan kerja, maupun etika di tempat kerja," kata Schroth . Beberapa waktu terakhir, terjadi pembahasan publik mengenai kurang profesional kelompok dari generasi Z, yaitu mereka yang lahir periode 1997-2012. Dilansir dari Fortune, enam dari 10 pengusaha mengatakan mereka telah memecat sejumlah pekerja Gen Z  yang mereka pekerjakan baru lulus kuliah awal tahun ini .

Intelligent.com, sebuah platform yang didedikasikan untuk membantu para profesional muda menavigasi masa depan pekerjaan, mensurvei hampir 1.000 pemimpin AS. Survei tersebut menemukan bahwa kekurangan angkatan 2024 akan memengaruhi lulusan di masa mendatang.

Setelah mengalami serangkaian masalah dengan pegawai  muda yang baru direkrut, satu dari enam bos mengatakan mereka ragu untuk mempekerjakan lulusan perguruan tinggi  lagi. Sementara itu, satu dari tujuh bos mengakui bahwa mereka mungkin tidak akan mempekerjakan mereka sama sekali tahun depan. Tiga perempat perusahaan yang disurvei mengatakan sebagian atau semua lulusan baru yang mereka rekrut tidak memuaskan dalam beberapa hal.

Kini, lebih dari separuh manajer perekrutan telah sampai pada kesimpulan bahwa lulusan perguruan tinggi tidak siap untuk dunia kerja. Sementara itu, lebih dari 20 persen mengatakan mereka tidak dapat menangani beban kerja. Kenyataannya, perguruan tinggi mengetahui bahwa mahasiswanya sama sekali tidak siap untuk memasuki dunia kerja dan beberapa di antaranya telah mulai berupaya mengisi kekosongan tersebut.


Yang perlu diperhatikan Gen Z

Ketika ditanya apa yang akan membuat lulusan perguruan tinggi lebih mudah dipekerjakan, para bos menjawab: Sikap positif dan lebih banyak inisiatif. Keluhan pengusaha terhadap anak muda masa kini adalah kurangnya motivasi atau inisiatif mereka kurang dari 50 persen. Pemimpin yang disurvei menyebutkan hal itu sebagai alasan mengapa hubungan mereka dengan karyawan baru tidak berjalan baik.

Para atasan juga menyebutkan bahwa Gen Z dianggap tidak profesional, tidak terorganisir, dan memiliki keterampilan komunikasi yang buruk sebagai alasan utama mereka harus memecat lulusan. Para pemimpin mengatakan mereka telah berjuang dengan tantangan nyata generasi terbaru, termasuk sering terlambat bekerja dan rapat, tidak mengenakan pakaian yang sesuai kantor, dan menggunakan bahasa yang sesuai untuk tempat kerja

Kepala penasihat pendidikan dan pengembangan karier Intelligent, Huy Nguyen, menyarankan lulusan Gen Z untuk mengamati cara pekerja lain berinteraksi guna memahami budaya perusahaan di perusahaan baru tempat mereka bergabung. Dari sana, akan lebih mudah untuk mengukur cara yang tepat untuk berinteraksi dengan orang lain. “Ambil inisiatif untuk mengajukan pertanyaan yang bijaksana, cari masukan, dan terapkan untuk menunjukkan motivasi Anda untuk pertumbuhan pribadi,” imbuh Nguyen.

“Bangun reputasi sebagai orang yang dapat diandalkan dengan menjaga sikap positif, memenuhi tenggat waktu, dan menjadi sukarelawan untuk proyek, bahkan yang berada di luar tanggung jawab langsung Anda,” kata Nguyen.

AN-NAQOYAH MENJADI SOLUSINYA 

Asrama Mahasiswa dan mahasiswi An-Naqoyah Indonesia menjadi solusi dari persoalanm tersebut, agar mahasiswa ketika lulus nanti bisa diterima oleh perusahaan maka dilatih tiga hal utama yaitu "Attitude-Wisdom - Skill" (AWS), ini adalah program Interpersonal Skill dan Soft Skill yang akan memberikan pengaruh besar kepada mahasiswa ketika lulus kuliah nanti telah memiliki karakter kuat dan siap dalam menghadapi tekanan. 

Kurikulum An-Naqoyah sendiri dibuat oleh Coach Naqoy dan tim The7Awareness Leadership yang telah menjadi konsultan SDM di Pertamina, PLN dan BUMN lainya sejak 2007 sampai sekarang sehingga memahami betul bahwa ternyata tidak cukup sebatas pintar dikelas atau pandai menulis jurnal namun belum memiliki karakter yang matang. Maka di Asrama mahasiswa An-Naqoyah para mahasiswa mendapatkan fokus latihan yang beragam seperti konsep dari teori The7Awareness. 

KURIKULUM THE7AWARENESS DI AN ANAQOYAH

Para mahasiswa dan mahasiswi yang tinggal di asrama An Naqoyah akan mendapatkan Training, Coaching dan Learning dengan pendekatan The7Awareness sehingga pola belajar mereka dipolakan dalam 7 hari sebagai berikut :

Senin        (Awareness of Thinking, mahasiswa belajar public speaking)

Selasa       (Awareness of Silence, mahasiswa belajar tentang tafakkur, meditasi diri) 

Rabu         (Awareness of Success, mahasiswa belajar tentang tim building, kekompakan )

Kamis       (Awareness of Soul), mahasiswa belajar tentang kekuatan jiwa)

Jumat        (Awareness of Wisdom), mahasiswa belajar tentang Komunikasi efektif 

Sabtu        (Awareness of Vision) mahasiswa belajar tentang kepemimpinan 

Minggu     (Awareness of Surrender), mahasiswa belajar tentang keikhlasan dan ketulusan

Jadual belajar hanya di pagi setelah subuh dan malam hari, karena kegiatan mahasiswa siang adalah kuliah di kampusnya. Buku yang dijadikan referensi adalah (1). The7Awareness (2). The Heart of 7 Awareness , (3). 21 Days to be Transhuman , (4). One Minute Awareness. Metiode balajar dengan menyenangkan dan fokus sehingga tidak menjadi beban bagi mereka dalam belajar. Jika mereka belajar selama proses kuliah maka ketika lulus akan mendapatkan sertifikasi Interpersonal skill The7Awareness yang akan menjadi kekuatan dan kelebihan dirinya ketika melamar bekerja sehingga akan menjadi daya tarik bagi SDM menerimanya bekerja. 

BIAYA ASRAMA 

Pendaftaran                     : Rp. 1.000.000,-

Biaya perbulan                  : Makan, laundry, program softskill Rp, 1.500.000,- (Dibayar setiap semester)

Donasi pembangunan asrama     : Sesuai kemampuan dan seikhlasnya. 


TANTANGAN 21 HARI 

Bagi mahasiswa dan mahasiswi yang tinggal di asrama akan dibentuk pembiasaan 21 hari dengan bimbingan Coach Naqoy, adapun kebiasaan yang dibentuk adalah (1). Kebiasaan melatih hati yang bahagia, (2). Kebiasaan sedekah ilmu, (3). Kebiasaan menjaga lidah dari kata kata buruk. 


INFORMASI DAN PENDAFTARAN 

ASRAMA AN NAQOYAH INDONESIA

Naqoy Point Center, jalan kodiklat TNI No 7 Buaran Serpong Tangsel 

WA. 087878289001, 081905666479 Email naqoycenter@gmail.com




Bottom Ad [Post Page]